"Dan sungguh benar-benar telah kami mudahkan Al Quran untuk dihafal maka adakah orang yang mau menghafal"

Jumat, 27 Maret 2015

Yakinlah, bahwa yang menjaga Al Qur’an itu Alloh!

Selayaknya bagi seorang muslim meyakini bahwa Alloh benar-benar akan menjaga Al Qur’an dari segala bentuk penyimpangan dari berbagai aspeknya, entah berupa pengurangan sebagian isinya, penambahan terhadap kandungannya atau perubahan isinya. Serta yakin bahwa Al Qur’an tidak akan tercampuri oleh kebatilan dari sisi manapun sampai hari kiamat nanti. Hal ini berdasarkan bukti-bukti (dalil) yang jelas dari Al Qur’an itu sendiri berdasarkan tahapan-tahapan penjagaannya, berikut tahapan-tahapan penjagaan Alloh terhadap Al Qur’an :

1.   Alloh menjaga Al Qur’an di lauhil mahfudz
Alloh berfirman :
 بَلۡ هُوَ قُرۡءَانٞ مَّجِيدٞ  فِي لَوۡحٖ مَّحۡفُوظِۢ 

Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al Quran yang mulia. yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh (QS Al Buruj : 21-22)

2.      Alloh menjaga Al Qur’an melalui cara di turunkan kepada Nabi Muhammad SAW
عَٰلِمُ ٱلۡغَيۡبِ فَلَا يُظۡهِرُ عَلَىٰ غَيۡبِهِۦٓ أَحَدًا  إِلَّا مَنِ ٱرۡتَضَىٰ مِن رَّسُولٖ فَإِنَّهُۥ يَسۡلُكُ مِنۢ بَيۡنِ يَدَيۡهِ وَمِنۡ خَلۡفِهِۦ رَصَدٗا 

(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya (QS Al Jin : 26-27)
Didalam ayat ini saat Alloh mengutus jibril untuk menyampaikan wahyu kepada Nabi Muhammad SAW selalu menyertainya para malaikat untuk ikut menjaganya hingga sampai kepada Nabi, dan para malaikat akan mengerumuni Nabi dari depan dan belakang. Allohu Akbar! betapa ketat proses penurunan Al Qur’an sehingga tidak akan hilang satu hurufpun dari Al Qur’an ini. Inilah penjelasan menurut Said bin Jabir, Dhohak dan yang lainnya.

3.      Alloh menjaga Al Qur’an dengan tersimpan didalam hati Nabi Muhammad SAW
 لَا تُحَرِّكۡ بِهِۦ لِسَانَكَ لِتَعۡجَلَ بِهِۦٓ  إِنَّ عَلَيۡنَا جَمۡعَهُۥ وَقُرۡءَانَهُۥ٧فَإِذَا قَرَأۡنَٰهُ فَٱتَّبِعۡ قُرۡءَانَهُۥ  ثُمَّ إِنَّ عَلَيۡنَا بَيَانَهُۥ  

Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al Quran karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya. Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu. Kemudian, sesungguhnya atas tanggungan Kamilah penjelasannya.
(QS Al Qiyamah :16-19)
Al Qur’an tersimpan dan terjaga didalam hati Beliau baik secara lafadz maupun maknanya

4. Alloh menjaga Al Qur’an pada saat proses tabligh atau menyampaikannya danmembacakannya kepada manusia.
وَلَقَدۡ وَصَّلۡنَا لَهُمُ ٱلۡقَوۡلَ لَعَلَّهُمۡ يَتَذَكَّرُونَ 

Dan sesungguhnya telah Kami turunkan berturut-turut perkataan ini (Al Quran) kepada mereka agar mereka mendapat pelajaran. (QS Al Qoshosh : 51)
Didalam ayat ini Alloh menjelaskan kepada kita bahwa Alloh akan menjaga Al Qur’an hingga saat Al Qur’an diajarkan kepada manusia, adalah Al Qur’an yang sama saat diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.

5.      Alloh menjaga Al Qur’an semenjak Nabi selesai mengajarkannya kepada manusia hingga hari kiamat nanti
 إِنَّا نَحۡنُ نَزَّلۡنَا ٱلذِّكۡرَ وَإِنَّا لَهُۥ لَحَٰفِظُونَ 

Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (QS Al Hijr : 9)
Pada tahap ini penjagaan Al Qur’an meliputi tiga hal :
a.   Terjaganya Al Qur’an secara huruf dan kalimatnya dari segala perubahan, melalui proses tawatur, - penyampaian secara terus menerus tanpa putus dengan melalui banyak orang – sampai hari kiamat.
b.   Terjaganya Al Qur’an dengan adanya penjelasan dari hadits-hadits Nabi.
c.   Terjaganya Al Qur’an melalui para penghafal Al Qur’an, orang-orang yang terpilih oleh Alloh untuk turut serta menjaga Al Qur’an melalui hafalan, sehingga terpeliharalah Al Qur’an dari segi bacaan dan pengucapan sebagaimana Al Qur’an itu diturunkan.
Dari lima tahapan diatas maka jelas sudah bahwa Al Qur’an akan senantisa terpelihara keasliannya dari segala bentuk penyimpangan, entah berupa pengurangan, penambahan atau penukaran ayat-ayatnya. Dan sungguh berbahagialah siapa saja yang telah dipilih oleh Alloh untuk menjadi bagian dari penjaga kitab-Nya dengan menghafalnya.





Sumber : kitab kaifa tahfadz al qur’an al karim, syaikh DR. Yahya bin Abdurrozaq Al Ghautsaniy

0 komentar:

Posting Komentar